Jumat, 31 Juli 2009

taman kecil

Melihat bunga yang sedang berkembang dengan kuncup-kuncup yang belum bermekaran dihamparan rumput hijau pada sebuah taman kecil,turut mempercantik indahnya warna warni bunga.Mata memandang lepas kesemua arah taman seolah ingin melahap apa yang terlihat dihadapan,kenikmatan hidup pernah atau sering terlupakan untuk bersyukur padahal jika bersyukur akan ditambahkanya lagi kenikmatan.
Akan tetapi jangan sampai memandang dengan membandingkan taman orang lebih baik dan lebih indah dibanding taman di rumah kita sendiri.
Hal itu dimugkinkan bisa menjadi kenikmatan yang ditidak bolehkan!Tetapi memandang dengan sekilas tak akan menjadi masalah kalau memandang sampai dengan ingin melahap apa-apa yang ada dihadapannya itu bisa menjadi masalah.
Godaan hidup dengan pandangan sangat begitu banyak,apa lagi pada saat sekarang. Mau melihat apa-apa yang mungkin disadari atau tidak bisa terlaksana tetapi bagi orang yang memiliki pagar tentunya sudah memiliki batas mana yang bisa dan tidak boleh.Tapi manusiawi kalau terlena dan menikmati pemandangan yang indah dan bagus.
Kenikmatan sesaat biasanya begitu menggiurkan dan membuat kita lupa akan sekitarnya,akan beda dengan kenikmatan mata hati tidak akan sesaat walaupun melenakan hal itulah kenikamatan sejati yang kita syukuri.Alangkah Bahagianya jika kita kaya akan mata hati bagi diri sendiri atau orang lain.

Minggu, 05 Juli 2009

maaf

Mana kala bangun pagi, saat itu tentunya telah punya rencana tentang apa-apa yang akan kita lakukan seharian penuh mungkin sampai malam hari.
Jika seorang Pimpinan tentunya itu yang disebut scedule, tapi jangan salah kita juga pemimpin bagi diri kita sendiri.
Dimulai dari rencana tentu aktifitas akan berjalan, saat satu aktifitas di lakukan berjalan dengan lancar tanpa hambatan tentunya menikmati hari itu dengan mendapatkan kepuasan,"Duh...betapa nikmatnya hidup ini, Jika di rencanakan dari awal dan berhasil dengan tuntas." Bukan dalam artian kitalah yang mengendalikan dan menguasai hidup! Kita semua tahu dan sadar siapa sesunguhnya yang menguasai hidup kita.
Waktu lain saat melakukan 1 aktifitas selesai tanpa masalah terus beranjak pada aktifitas lainnya tetapi apa-apa yang di rencanakan tidak berjalan dengan mulus, tentunya menguras tenaga dan fikiran yang berlebihan sehingga tenaga dan fikiran hampir habis atau habis. Pada saat itu pasti cape, fikiran tidak lagi jadi rasional sedikitnya tidak bisa konsentrasi dan biasanya beriringan dengan tidak stabilnya emosi.
Maka akan cepat marah, dan hal itu yang membuat kita bisa jadi salah mengambil tindakan. Kenapa berbicara begitu? Kenapa melakukan hal itu? Padahal itu semua kurang baik bahkan tidak baik sama sekali, apa lagi jika aktifitas itu melibatkan orang lain yang nota bene kurang atau tidak kenal akan apa jadinya?
Dengan orang yang kenal saja bisa terjadi kesalah pahaman karena kondisi kita cape.
Namun kala badan kita kembali bugar dan biasanya fikiran juga kembali segar kita pasti merevieu aktifitas tadi bahkan akan mendapatkan penilaian dan balikan yang akhirnya:
* menyesal
* memarahi diri sendiri
* menertawakan diri sendiri
*mungkin meratapi atau sampai menagis
Kenapa tadi kita begitu!
Sesal kemudian tidak ada artinya. Bagiku itu sangat berarti sebagai pengalaman hidup dari penggalan kehidupanku, untuk semua itu hanya ada satu kata memohon maaf pada orang lain atau pada diri sendiri

Rabu, 03 Juni 2009

Pandanglah kita

Setiap orang tua pada saat akan menghadapi tahun ajaran baru pasti mempersiapkan alat atau bahan belajar bagi pendidikan anaknya seperti buku dll. Lain halnya lagi bagi orang tua yang tahun ini anaknya akan tuntas belajar di pendidikan dasar ataupun dipendidikan menengah, tentunya memerlukan cost dana yang lebih dari biasanya.
Setiap orang tua segala sesuatu selalu ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya, tidak terkecuali dalam pendidikan. Pada saat ini pemerintah sudah menggulirkan program pendidikan gratis bagi siswa miskin di tingkat pendidikan dasar, akan tetapi jika anak masuk pada sekolah RSBI tetap saja pendidikan gratis itu tidak berlaku walaupun katanya.... ada subsidi silang dari yang mampu pada yang tidak mampu.
Tentunya hal ini jadi bagaikan pungguk merindukan bulan ingin menyekolahkan pada lembaga pendidikan yang kualitasnya bagus tetapi biaya pendidikannya murah! sungguh sebuah asa, walaupun katanya anak kita terbilang cerdas.Tapi walaupun begitu orang tua yang dibilang kurang mampu pasti akan berjuang terseok-seok untuk memberikan apa-apa yang dibutuhkan oleh anaknya dalam mengikuti proses pendidikan. itu biasanya bagi orang tua yang ingin mewarisikan pada anaknya ilmu bukan harta.
Mungkin juga ada orang tua yang tak peduli dengan pendidikan anaknya, yang katanya dalam pemikiran mereka pada akhirnya anak kita sekolah ujungnya untuk mencari uang juga. Ya sudahlah tak peduli itu RSBI ataupun apalah namanya yang jelas sudah bisa baca, tulis dan berhitung ya sudah suruh kerja tuk cari uang saja.
Pasti juga ada orang tua yang mampu secara ekonomi tapi kemampuan anaknya dalam kecerdasan kurang atau pas-pasan pasti akan mencari beribu cara untuk anaknya bisa masuk pada lembaga pendidikan yang kualitasnya bagus.
inikah pandangan pendidikan orang tua pada anaknya?

Tak ada salahnya jika kita sebagai orang tua dari anak kita sendiri berkomunikasi tentang apa? Bagaimana? keinginan anak kita sekolah atau mendapatkan pendidikan, yang mungkin anak kita jauh lebih tahu tentang hal itu tak salah juga kita berguru pada anak kita dan tanggalkanlah rasa gengsi bahwa kita adalah orang tua yang tahu segala sesuatu. Era sekarang berbeda dengan kita dulu yang mana kemajuan teknologi begitu cepat.